Heru Budi Sebut Penyumbang Kualitas Udara di Jakarta Buruk adalah Polusi Transportasi

heru budi sebut penyumbang kualitas udara di jakarta buruk adalah polusi transportasi 62162

Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Penjabat Gubernur DKI
Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, 50 persen penyumbang terbesar yang
mengakibatkan kualitas udara di Jakarta buruk adalah polusi
dari transportasi.

“Kalau dihitung-hitung, 50 persen disumbang polusi dari
transportasi,” ujar Heru di Jakarta, Kamis .  

Sebagai upaya memperbaiki kualitas udara di Jakarta, Heru
mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya untuk beralih dari kendaraan pribadi ke
kendaraan umum seperti KRL, TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

“Kami menggalakkan transportasi umum, yakni kereta
umum, kereta LRT dan lain-lain. Nah itu juga harus sama-sama dengan kebijakan
pemerintah pusat untuk kebijakan mengatasi polusi udara Jabodetabek,” ujar
Heru.

Meskipun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus
melakukan upaya mengatasi polusi udara mulai dari penambahan ruang terbuka
hijau (RTH) hingga beralih ke mobil listrik, namun tidak bisa sendirian
mengatasi masalah polusi udara.

“DKI sekuat apa pun, polusi itu tetap ada kalau tidak
(ditangani) bersama-sama. Ini bukan menghilangkan tanggung jawab pemerintah
daerah,” tegas Heru.

 

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menekan polusi udara.
Salah satunya menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH). “Sudah jelas kami setiap
minggu (ada) penambahan Ruang Terbuka Hijau,” lanjut Heru.

Berdasarkan data yang diterima Heru, dalam kurun waktu 1,5
tahun terakhir kendaraan roda empat meningkat dari empat juta menjadi enam
juta. Sedangkan roda dua dari 14 juta menjadi 16 juta.

Lalu kendaraan yang berpelat B atau dari Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi, pun sudah hampir semua masuk ke Jakarta. Alhasil, Heru
menyebut beban Jakarta memang berat.

Salah satu upaya Pemprov DKI mengurangi emisi, yakni
pengadaan bus TransJakarta maupun mobil dinas bertenaga listrik.

“Contoh DKI menambah kendaraan bus dengan listrik,
misal 2 tahun ke depan kita tambah 100 bus,” kata Heru.

Begitu juga Dinas Perhubungan (Dishub) menggunakan
kendaraan listrik untuk roda duanya. “Kendaraan dinasnya secara bertahap
walau anggaran terbatas,” terang Heru.