Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS) 2023 bagi tenaga kesehatan Brimob,
Lemdiklat dan Fungsi Dokkes Kewilayahan dan penutupan pelatihan terjun payung
di lapangan dan tribun singa lodaya, Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat,
Senin .
Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Komjen Anang Revandoko
mengatakan bahwa pelatihan ini dilakukan sesuai perintah Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo agar jajaran anggota Polri untuk selalu melindungi,
mengayomi dan melayani masyarakat, yang diwujudkan bagaimana meningkatkan
sumber daya manusia untuk menghadapi masalah konflik maupun bencana alam
seperti gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Bagimana nanti tenaga medis Polri menyiapkan untuk
tempat-tempat yang tidak terjangkau, serta cepat membutuhkan pelayanan medis
dengan adanya pelatihan terjun payung salah satu wujud pertanggung jawaban
Polri untuk selalu melayani masyarakat,” jelas Komjen Anang dalam
arahannya pada Senin .
Dankor Brimob menuturkan, pelatihan Basic Trauma and Cardiac
Life Support tahun 2023 akan dilaksanakan selama 7 hari, terdiri 3 hari daring
yang bertempat di satuan kerja asal peserta, dari tanggal 1 Februari sampai
dengan 3 Februari 2023. Selanjutnya selama 4 hari luring bertempat di gedung
BPMP DKI Jakarta, dari tanggal 6 Februari 2023 sampai dangan 9 Februari 2023.
Untuk pelatihan terjun payung telah dilaksanakan selama 21
hari dari tanggal 17 Januari 2023 sampai dengan 6 Februari 2023 bertempat di
Satlat Brimob Cikeas dan Bandara Pondok Cabe, dengan jumlah peserta sebanyak 49
personel, yang terdiri dari 22 personel jajaran Korbrimob Polri dan 27 personel
jajaran Satbrimob Polda yang meliputi 5 personel Satbrimob Papua, 3 personel
Satbrimobda Sumut, 1 personel Satbrimobda Gorontalo dan masing-masing 2
personel dari Satbrimobda Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Kaltara,
Sulsel, Aceh, Lampung, dan DIY.
Lebih lanjut, Komjen Anang mengatakan, nantinya hasil yang
akan dicapai dalam pelatihan ini yakni meningkatkan kemampuan personel fungsi
Dokkes Polri pada penanganan kegawat-daruratan akibat trauma dan gangguan
kardiovaskuler, dalam rangka memberikan dukungan kesehatan yang optimal pada
operasi kepolisian dalam situasi kontijensi.
Sementara untuk pelatihan terjun payung, Dankor Brimob
mengharapkan peserta latihan mampu dan terampil dalam teknik dan taktik terjun
payung, serta mampu mentransfer ilmu dan kemampuan pada personel lain di
kesatuan.