Lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi tersebut menyikapi peningkatan kasus covid-19 di Provinsi Jambi untuk mengantisipasi, supaya pasien Covid-19 tidak melakukan isolasi mandiri di rumah.
Gubernur Jambi DR Al Haris menyebutkan bahwa saat ini di Kota Jambi cukup tinggi lonjakan kasusnya, dikhawatirkan ketika pasien melakukan Isoman di rumah-rumah mereka tidak bisa menjaga jarak dan tidak disiplin, sehingga muncul kalster keluarga.
Sembari meninjau kondisi kamar-kamar di LPMP Gubernur juga menyampaikan Kita ingin menekan di Kota ini turun kasusnya. Intinya warga harus mau dipindahkan isolasi dari rumah ke tempat-tempat isolasi,” ujar Dr H Al Haris.
” Setidaknya di komplek LPMP yang berlokasi di Jalan HM Yusuf Singadkane Telanai Kota Jambi ini ada sekit 192 kamar yang bisa dimanfatkan sebagai ruang isolasi pasien covid-19,” lanjut Gubernur Jambi.
Ditambahkan DR Al Haris, tempat ini sebelumnya sudah sempat akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien covid-19. Namun mendapat penolakan dari warga sekitar. Sehingga hanya digunakan tempat isolasi tenaga kesehatan usai bekerja di rumah sakit.
” Jika masyarakat diberi pencerahan, maka mereka tidak akan menolak tempat tersebut dijadikan tempat isolasi pasien covid-19,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Kapolda Jambi Irjen Pol. A Rachmad Wibowo menyebutkan, tadi pagi kita juga telah meninjau 5 lokasi yang dijadikan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan kapasitas (daya tampung) kurang lebih 450 orang, pungkas Jenderal Bintang Dua tersebut.
Kapolda Jambi Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, S.Ik. menilai bahwa fasilitas asrama haji cukup siap dalam menerima pasien covid 19 jika dibutuhkan segera.
“Saya rasa fasilitas yang dimiliki asrama haji provinsi jambi cukup baik dan memadai, seperti kamar-kamar yang bisa menampung 2-4 pasien dan halaman terbuka yang cukup luas untuk pasien nantinya melakukan olahraga dan berjemur,” tutur Jenderal Bintang Dua.
Seperti diketahui Asrama Haji Provinsi Jambi melalui Ka.Kanwil beberapa waktu lalu menyatakan kesiapan nya dalam menerima pasien Covid 19 sebagai sarana karantina dan isolasi.
Dalam mendukung penanggulangan penyebaran Covid 19 Asrama Haji memiliki 104 kamar yang bisa diisi 2-4 orang pasien yang dilengkapi kamar mandi, serta fasilitas halaman terbuka yang cukup luas untuk berjemur bagi pasien Covid 19.