Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Sulsel, Sulsel Irjen Pol Drs Mas Guntur Laupe Wakapolda Sulsel, Brigjen. Pol. Drs. Halim Pagarra, S.H., M.H. Kabinda Sulsel, Brigjen TNI Wing Handoko, Perwakilan FKUB Sulsel, PJU Polda Sulsel dan para personil Polda Sulsel.
Dalam sambutannya, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs. Mas Guntur Laupe menyampaikan bahwa Polri dituntut untuk mecegah kelompok radikal dan intoleran, oleh karena itu keberadaan TNI- Polri harus senantiasa menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat, melalui kegiatan yang bersentuhan lansung dengan masyarakat.
Irjen Pol. Drs. Mas Guntur Laupe meminta kepada para personilnya agar memberikan penjelasan yang benar tentang makna Jihad menurut AL Quran dan Hadist, juga menghidupkan pelaksanaan Siskamling, dan menjadi Fasilitator, Mediator dan Negosiator dari setiap permasalahan masyarakat.
“untuk mencegah paham radikal dan intoleransi tumbuh ditengah masyarakat, bukan saja merupakan tugas TNI- Polri, namun diperlukan partisipasi seluruh elemen masyarakat, Karenanya kami mengajak semua tokoh dan elemen masyarakat, agar bersama-sama membantu Polri dalam mencegah paham radikal, karena inilah yang kami harapkan dari semua pihak,” jelas Kapolda Sulsel.
(ym//)