penyumbatan pembuluh darah mengganggu sehingga mengurangi suplai darah ke otak.
Tak hanya orang yang sudah tua, kondisi ini bisa menyerang kelompok umur lain.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke,
salah satunya adalah pola makan. Dr. Jonathan Zeilinger, pemimpin digital GP di
Babylon menyarankan tidak makan daging olahan hingga gorengan untuk mencegah
tersumbatnya arteri.
“Lemak jenuh dan trans adalah penyebab utama dan
termasuk makanan seperti daging olahan (seperti sosis dan burger), mentega,
biskuit, dan gorengan,” ungkap dr. Zeilinger dikutip dari laman Express,
Senin
Tak hanya itu, ada makanan lain yang juga bisa meningkatkan
risiko stroke, yaitu makanan dengan kandungan tinggi garam. ia menjelaskan,
tekanan darah yang meningkat juga menyebabkan pembentukan ateroma.
“Asupan garam yang tinggi (seperti yang ditemukan pada
keripik dan bakon) akan menambah risiko Anda,” tuturnya.
Faktor kunci lain dalam risiko stroke adalah asupan gula
yang tinggi. Misalnya, minuman bersoda. Ini sebagian karena hubungannya dengan
penambahan berat badan dan diabetes tipe 2 yang menyebabkan kerusakan dan
peradangan pada arteri.
Sementara itu, beberapa makanan dapat memiliki efek
sebaliknya. Setidaknya, lima (idealnya tujuh hingga sembilan) porsi buah dan
sayuran sehari untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke.
Ia menyebutkan beberapa penelitian telah menunjukkan
konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi mengarah pada penurunan tingkat
stroke dan sebaliknya dengan asupan yang lebih rendah.
“Buah dan sayur juga mengandung serat, yang dapat
membantu mencegah kadar lemak tinggi dengan cara mengikat kolesterol di usus
kita,” tandasnya.