ROM, singkatan dari Read Only Memory merupakan istilah bagi media penyimpanan data yang ada pada computer, tablet dan smartphone. Pada ponsel Xiaomi, jenis ROM yang digunakan adalah ROM MIUI.
Bicara soal ROM nih, ROM MIUI sendiri adalah ROM yang dikembangkan oleh developer Xiaomi, yang di-custom dari ROM Android murni, AOSP (Android Open Source Project).
ROM ini dibuat sedemikian rupa, membuat tampilan nya jadi lebih memukau, menambahkan fitur baru, serta meningkatkan performa nya agar sesuai dengan keinginan konsumen. ROM MIUI ini tampilan antar mukanya bersaing dengan iOS-nya Apple dan TouchWiz-nya Samsung.
Khusus ROM MIUI ini, ada banyak versi nya. Jenis-jenis ROM MIUI ini diantaranya adalah ROM Stable dan ROM Developer yang masing-masing kedua jenis ROM tersebut memiliki 2 versi, yaitu Global dan China.
Selain 2 jenis ROM diatas, ada juga yang dinamakan ROM Distributor. Nah, ROM yang satu ini bukan ROM resmi dari Xiaomi ya, karena ROM Distributor ini adalah ROM Abal-Abal yang dimodif sedemikian rupa agar menyerupai ROM Global Stable.
Biasanya ROM Distributor juga menyimpan malware dan virus serta sering muncul iklan yang menganggu. Itulah kenapa ROM ini disebut ROM Abal-Abal oleh Mi Fans.
Karena versi ROM MIUI ini ada banyak, maka dari itu tak sedikit orang awam yang bingung..
..apa saja sih ciri, perbedaan, dan cara mengenali ROM MIUI Global/China, Developer & Distributor, serta keunggulan dan kelemahannya.
Wah, banyak sekali ya yang ditanyakan?
Tetapi okelah, kali ini akan kita bahas secara perinci dan bertahap.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Ciri Dan Cara Membedakan ROM MIUI Global/China, ROM Distributor (Abal-abal) dan ROM Developer
Objek bahasan kali ini adalah ROM MIUI versi Global, Developer dan Distributor (alias abal-abal). Dari sisi pengertian masing-masing ada perbedaan mendasar, hingga soal update, keamanan, stabilitas maupun aplikasi yang tertanam.
1. ROM Stable (Global dan China)
ROM Global dan ROM China merupakan dua versi dari ROM resmi yang disebut ROM Stable. Perbedaan keduanya hanya pada peruntukan dan kodenya saja.
ROM Global ditujukan bagi pengguna di seluruh dunia, sedang ROM China hanya untuk pasaran China. Khusus ROM Global maka sudah mendukung semua bahasa di dunia termasuk Indonesia.
Kode kedua ROM ini dibedakan dengan kode “I” untuk ROM Stable Global, dan kode “CN” bagi ROM China.
Sementara kode resmi ROM Stable jumlahnya ada 4 digit.
Contoh kodenya misal 8.1.4.0 (MAAMIDI) untuk ROM Global..
..sedangkan 8.2.3.0 (NXKCNEC) untuk ROM China.
Beralih ke aplikasi yang tertanam dalam ROM Stable. Ada perbedaan antara ROM Global dan ROM China.
Untuk ROM Global (Stable) seluruh aplikasi sudah ikut serta. Mulai dari Gmail, Maps, Google Play Store, hangouts, Play Music dan berbagai aplikasi dari Google.
Papak ketik yang dipakai adalah Google Keyboard dengan Swiftkey Keyboard sebagai pilihan. Aplikasi tambahannya berupa MIUI Forum, Mi Remote, WPS Office dan beberapa aplikasi lain.
Dalam ROM Global (Stable) ini tak ada aplikasi berbahasa China.
Sementara untuk ROM Stable China, pengganti Google Play Store adalah App Store yang merupakan Mi Store dalam versi bahasa China. Berikut ini adalah tampilan App Store pengganti Google Play yang ada di ROM Stable China.
Aplikasi Mi Video, Music dan beberapa aplikasi media sosial lainnya juga dalam bahasa China. Sedangkan untuk papan ketiknya menggunakan Sogou Keyboard for MIUI, Pinyin Input, dan Baidu IME.
Dalam ROM Stable China ini, mulai MIUI 8 terbaru sudah disertai pilihan Google Keyboard.
Untuk update dan keamanan, kedua ROM ini sama-sama ada pembaruan setiap sebulan sekali. Tentu dari sisi keamanannya bisa diandalkan karena telah diuji coba terlebih dahulu dalam versi beta selama beberapa bulan sebelumnya.
2. ROM Developer
Bagi Anda yang suka oprek Android lebih cocok menggunakan ROM Developer. ROM ini juga tersedia dalam dua versi; Global dan China.
Kode yang digunakan antara 3, 4 atau 5 digit dan biasanya diawali dengan angka 6 atau 7. Kode ini merupakan kombinasi antara Tahun.Bulan.Tanggal.
Misalnya:
- 6.2.9 artinya 2016 Febuari 9
- 7.8.15 artinya 2017 Agustus 15
- 8.1.27 artinya 2018 Januari 27
Contohnya seperti gambar di bawah ini.
Pada dasarnya ROM Developer dalam segi bahasa dan keamanan sama dengan ROM Stable, hanya dari segi stabilitas, fitur, dan bug ada perbedaan. ROM ini selalu ada pembaruan setiap minggunya. Jadi siapkan kuota atau koneksi Wi-Fi untuk mengunduh pembauan.
3. ROM Distributor/ROM Abal-abal
ROM Distribiutor bisa dikatakan adalah ROM yang ilegal. ROM ini hasil modifikasi oleh pihak tertentu dan biasanya sih diberikan oleh distributor.
Biasanya ROM yang dimodif adalah ROM China sehingga memiliki aplikasi Google Play Store dan sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia.
Hasilnya, ROM Distributor ini mirip persis layaknya ROM Global. Ngeri juga ya.
Alasan distributor memakai ROM abal-abal ini beragam. Kira-kira alasan mereka antar lain:
- Menyiasati rilis terbaru yang belum memiliki ROM Global. Karena biasanya rilis terbaru belum menggunakan ROM Global, demi pasar Indonesia maka distributor mengakalinya agar bisa mendukung Bahasa Indoensia dan memiliki Google Play Store.
- ROM Stable dan ROM Dev selalu update, sedangkan distributor tak ingin banyak refund. Akhirnya dipakailah ROM versi tinggi yang kadang belum ada rilis resminya. Akibat memakai ROM ini maka layanan updater tak akan pernah mendapat update dalam ROM abal-abal. Jika mendapat update, pasti saat update akan gagal dan muncul error Can’t Verify Update.
- Mengakali TKDN. Sudah lama aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) jadi perdebatan sekaligus penghalang masuknya produk-produk asing ke Indoenesia secara legal. Karena ponsel Xiaomi belum memenuhi syarat tersebut, maka jaringan 4Gnya tidak bisa diakses. Untuk mengakalinya maka distributor pun memakai ROM abal-abal.
- Yang paling berbahaya adalah memang ada niatan menyisipkan virus dalam smartphone. Baik itu berupa malware, adware, maupun spyware. Maka anda harus hati-hati agar terhindar dari malware dan virus di android.
Dari sisi aplikasi, dalam ROM Distributor ini banyak aplikasi yang seharusnya tidak ada. Misalnya saja Clean Master, Du Battery Saver, dan UC News.
Parahnya, aplikasi ini tertanam permanen dan tidak bisa di-uninstall. Kalaupun bisa, maka biasanya muncul kembali jika ponsel habis direstart. Untungnya, saya sudah membuatkan tutorial tentang cara menghapus aplikasi bawaan Xiaomi tanpa root.
Dalam ROM abal-abal ini hanya ada Google Play Store, tanpa Gmail, Hangouts, Maps ataupun aplikasi yang biasa ada dalam ROM Resmi. Untuk papan ketiknya sering memakai aplikasi dari pihak ketiga, bukan dari perusahaan resmi.
Dan yang paling membuat jengkel adalah seringnya muncul iklan yang mengganggu saat membuka aplikasi tertentu. Bener-bener parah ya?
Untuk pembaruan/update ROM tentu saja tidak ada update dari ROM abal-abal ini. Kalaupun mendapat update dan berhasil, maka akan kembali ke model normalnya, bahkan bisa kehilangan aplikasi Google Play Store, tidak support Bahasa Indonesia, dan jaringan 4G bisa hilang.
Merugikan sekali bukan?
..dan yang paling parah smartphone anda bisa bootloop.
Seperti yang sudah saya ceritakan dalam artikel saya sebelumnya, ponsel Redmi 5 Plus mengalami bootloop gara-gara nekat update dari ROM abal-Abal (Distributor) ke ROM Global Stable lewat updater.
Hasilnya? Redmi 5 Plus milik temen saya ini mengalami bootloop, masuk mode recovery 3.0 terus menerus, sudah diflash lewat recovery hasilnya sama saja, sudah direboot juga tetep error seperti itu.
Setelah mencoba beberapa teknik dan minta saran dari beberapa mastah, akhirnya Redmi 5 Plus ini sukses diflash ulang menggunakan metode Test Point.
Ups.. malah jadi curhat nih..
Untuk keamanan, jelas ROM Distributor ini sangat tidak aman. Sering munculnya iklan adalah ulah dari adware, semacam virus yang menampilkan iklan.
Akibatnya baterai akan boros, ponsel jadi gampang panas, dan kuota sering termakan sia-sia gara-gara ada aplikasi yang mendownload dengan sendirinya.
Cara Mengenali ROM Distributor alias ROM Abal-Abal Pada HP Xiaomi
Jika Anda ingin memastikan apakah ROM MIUI ponsel Anda resmi ataukah abal-abal, beberapa cara di bawah ini bisa anda diterapkan.
Yang paling mendasar adalah dari garansinya.
Jika garansi HP Xiaomi anda BUKAN dari TAM/ERAJAYA dan Trikom, maka ROM MIUI tersebut sudah layak dicurigai sebagai ROM Distributor. Selain itu HP Xiaomi yang menggunakan ROM Distributor harganya juga memang cenderung lebih murah daripada hp xiaomi yang bergaransi TAM.
Ciri selanjutnya adalah dari nomor kode versi ROM.
Biasanya ROM abal-abal memiliki 6 hingga 8 digit. Beda dari yang asli, hanya 4 digit. Selain itu, jika dalam kodenya terdapat CN, namun ponsel support Google Play Store dan Bahasa Indonesia, maka ROM juga dipastikan palsu.
Contoh ROM Abal-Abal: 8.0.3.0.0 (MCECNDG)
Namun cara di atas pun kini sudah tidak begitu manjur lagi karena pihak pengoprek juga melakukan peningkatan kemampuannya dalam memanipulasi ROM.
Karena itu cara terbaik adalah mengenali kode ROM MIUI dari Based Android dan versinya agar bisa membedakan antara ROM Resmi dan yang ilegal.
Mengenali dan Membedakan ROM MIUI Berdasarkan Android dan Versinya Agar Terhindar Dari ROM MIUI Abal-abal
Untuk membedakan ROM MIUI beberapa hal berikut ini bisa Anda perhatikan. Kita akan ambil sampel kode MIUI Global 9.1 | Stable 9.1.1.0 (NAMMIEI) untuk dibaca.
Stable berarti ini adalah ROM STABLE sedangkan angka 9.1 menunjukan MIUI versi 9.1.
N: kode menunjukkan versi Android, dalam hal ini Android Nougat.
AM: kode perangkat MIUI ROM, AM untuk Redmi 4X.
MI: kode menunjukkan MIUI Global/internasional. Jika ROM China kodenya adalah CN.
EI: kode negara.
Jadi ROM tersebut merupakan ROM Stable Global untuk Redmi 4X, bukan ROM abal-abal.
Untuk kode versi Android lainnya adalah sebagai berikut:
J = Jelly Bean / Android 4.1–4.3.1
K = KitKat / Android 4.4–4.4.4, 4.4W–4.4W.2
L = Lollipop / Android 5.0–5.1.1
M = Marshmallow / Android 6.0–6.0.1
O = Oreo / Android 8.0.x
Berikut ini kode perangkat/Device ID lain menurut MIUI ROM:
HB = Redmi 1
HF = Redmi 1S-3G / HM1STD
HH = Redmi 1S-4G / HM1SLTE
HC = Redmi 1S WCDMA / HM1SWC
HJ = Redmi 2/Prime
HP = Redmi 3 (dulu)
AI = Redmi 3 / 3 Pro / 3 Prime
AL = Redmi 3S/X/ 3S Prime
CE = Redmi 4
CC = Redmi 4A
BE = Redmi 4 Prime
AM = Redmi 4X
CK = Redmi 5A
HD = Redmi Note 3G
HI = Redmi Note 4G
HK = Redmi Note Prime/Gucci
HM = Redmi Note 2/Prime
HN = Redmi Note 3
HO = Redmi Note 3 Pro
HR = Redmi Note 3 SE
HQ = Redmi Pro
BF = Redmi Note 4
CF = Redmi Note 4X
DF = Redmi Note 5 A / Redmi Y1 Lite
DK = Redmi Note 5A Prime / Redmi Y1 Lite Prime
MA = Mi 1 / Mi 1S
XA = Mi 2 / Mi 2S
XD = Mi 3 / Mi 4
XC = Mi 3-TD / nVidia
XG = Mi 4 LTE-CT
XI = Mi 4i
XK = Mi 4c
AJ = Mi 4S
AA = Mi 5 /5Pro
AG = Mi 5S
BG = Mi 5S Plus
CJ = Mi 5c
DB = Mi 5x
CA = Mi 6
BC = Mi Max
BD = Mi Max Pro
DD = Mi Max 2
AH = Mi Mix
DE = Mi Mix 2
XE = Mi Note
XH = Mi Note Pro
AD = Mi Note 2
CH = Mi Note 3
XF = Mi Pad
AC = Mi Pad 2
CI = Mi Pad 3
Nah, itulah kode penting dalam MIUI untuk membedakan versi resmi dan abal-abalnya.
Tapi yang paling penting menurut saya, dan paling mudah diingat bagi orang awam..
Makanya ada pepatah mengatakan..
Setelah membaca tuntas ciri, perbedaan, dan cara mengenali ROM MIUI Global/China, Developer & Distributor, serta keunggulan dan kelemahannya, semoga Anda bisa menganalisa sendiri apakah ROM di HP Xiaomi kesayangan Anda resmi atau palsu.
Jangan lupa share artikel ini ke teman atau keluarga anda yang ingin mencari tau apakah ROM MIUI yang mereka gunakan itu asli atau palsu. Semoga bermanfaat.