Buntut Kasus Serangan KBB Di Distrik Papua, Pencopotan Komandan Kompi D Wamena

buntut kasus serangan kbb di distrik papua pencopotan komandan kompi d wamena 47757
Bid TIK Polda Kepri. Kapolda Papua Irjen. Pol. Mathius DFakhiri, S.I.K., murka atas serangan KKB Papua di Distrik Napua,
Kabupaten Jayawijaya beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, serangan KKB Papua tersebut menewaskan
anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen.

Usai serangan KKB Papua tersebut, Kapolda Papua langsung mencopot Komandan Kompi D Wamena.

“Saya akan menindak tegas komandan kompi dari Diego,
hari ini juga saya copot,” tegas Jenderal bintang dua
itu.

AKP Rustam sedang bersama Bripda Bripda Diego Rumaropen saat
penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal berlangsung pada Sabtu .

Kapolda Papua
menyatakan, AKP Rustam lalai karena membawa senjata api saat tidak menjalankan
tugas dan tidak menerapkan prosedur tetap (protap) pengamanan diri saat membawa
senjata api.

Kapolda Papua pada
Selasa siang, mendatangi rumah duka almarhum Bripda Diego Rumaropen di Wamena
untuk menemui keluarga korban yang sedang berduka.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Brimob, Bripda Diego
Rumaropen, tewas diserang orang tidak dikenal (OTK) di Distrik Napua, Kabupaten
Jayawijaya, Papua, Sabtu .

Selain itu, dua pucuk senjata api yang dipegang korban pun
hilang dan diduga telah dirampas para pelaku. “Benar ada kejadian dimana
satu anggota kami jadi korban,” jelas
Kapolda Papua. 

Kabid Propam Polda Papua Kombes Pol. Gustav R. Urbinas, S.H., S.IK., M.Pd., menyebut, Propam Polda Papua telah memeriksa
dua anggota Brimob yang ada di lokasi kejadian. Mereka
adalah AKP R dan Bripda R.

Kejadian itu berawal saat AKP Rustam dimintai tolong warga
untuk menembak sapi di Napua. AKP
Rustam datang bersama Bripda Diego Rumaropen. Setelah
selesai menembak sapi, AKP Rustam menitipkan senjata yang dibawanya kepada
korban. Pada saat itu, datang sekelompok warga
menyerang korban.

 

Sumber : palu.tribunnews.com