Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya penanganan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan pengerahan satu pesawat
untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian
mengatakan, TMC merupakan tindak lanjut dari permintaan kepala daerah
setempat, setelah adanya penetapan status siaga darurat dalam menghadapi
potensi bencana asap akibat karhutla.
“Berdasarkan hasil rapat, disimpulkan kegiatan TMC akan
dilaksanakan selama 15 hari, mulai 24 Mei 2023 sampai dengan 7 Juni 2023,”
ujar Rustian dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat
(26/5/2023).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar melaksanakan pertemuan
secara daring pada 19 Mei 2023 yang dihadiri perwakilan kementerian dan
lembaga, diantaranya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM),
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BPBD Provinsi Kalbar, serta
Lanud Supadio Pontianak.
Gubernur Kalbar pun telah menetapkan status siaga darurat
bencana asap di wilayahnya, serta upaya kesiapsiagaan akan potensi karhutla
yang terjadi.
Rustian mengatakan TMC bertujuan untuk membasahi lahan
sehingga dapat mencegah karhutla.
“Operasi TMC pembasahan lahan akan efektif apabila
dilaksanakan pada periode di mana pertumbuhan awan hujan masih cukup
signifikan, maka waktu terbaik yang dapat dilakukan adalah sebelum masuk di periode
puncak musim kemarau,” ujar Rustian.
Pesawat untuk TMC tersebut telah tiba di Pontianak pada 23
Mei 2023. Pada penerbangan perdana 26 Mei 2023, Pesawat Cesna C-208B
melaksanakan penerbangan dengan ketinggian 10.500 feet dan melakukan penyemaian
awan di utara Kabupaten Ketapang. Sejauh ini operasi TMC telah menghabiskan
bahan semai sebanyak 800 kilogram.