Apresiasi 100 Hari Program Prioritas Kapolri, Begini Kata Pakar Hukum Toar Palilingan

apresiasi 100 hari program prioritas kapolri begini kata pakar hukum toar palilingan 28477
Bid TIK Polda Kepri Pakar hukum Toar Neman Palilingan, S.H., M.H., memberikan apresiasi atas pencapaian 100 hari program prioritas Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. 
 
“Program Presisi Kapolri yakni prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan dengan pendekatan-pendekatan humanis, kalau saya lihat 100 hari pertama gebrakannya luar biasa, artinya bukan sekedar keamanan, rasa aman yang didapatkan tapi juga rasa nyaman,” ujar Toar Palilingan yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Selasa (18/5/2021).
 
Lebih lanjut, Toar Palilingan mengatakan aman belum berarti nyaman, namun pendekatan Kapolri dalam 100 hari seperti tilang elektronik, penyelesaian kasus ringan dengan restoratif justice maupun kemudahan dalam pelayanan bisa membuat itu menjadi lebih nyaman.
 
“Harapan masyarakat seperti itu, harus ada pendekatan humanis untuk penyelesaian kasus, jangan langsung main penindakan, langsung main proses hukum,” ujarnya.
 
Toar Palilingan melanjutkan, hal tersebut bisa terlihat dalam 100 hari kerja Kapolri, dimana hampir 2.000 kasus mampu diselesaikan dengan pendekatan humanis, restoratif justice. Lanjutnya, Kapolri saat ini sudah mampu mengubah wajah Kepolisian, namun harus dijaga jangan sampai dikotori oleh hal-hal yang dapat menurunkan citra Polri.
 
“Secara umum saya pikir sudah oke, sudah mantap, tinggal jajaran Polda Sulut untuk menindaklanjuti itu untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di Sulawesi Utara,” ungkapnya.
 
Selain itu, Iapun berharap masyarakat harus lebih aktif mengambil peran dalam bagian itu untuk menyukseskan program Presisi Kapolri.
 
“Kapolri dan jajaran tentu butuh kerja sama dan dukungan dari masyarakat,” tuturnya.
 
Sebagai warga masyarakat, Toar menyebutkan salah satu contoh yakni ambil peran seperti saat di jalan dapat terbangun kesadaran dengan sendirinya untuk mematuhi aturan lalu lintas karena sudah terpasang kamera-kamera di jalan.
 
“Hal itu bisa menjadi alat untuk merubah perilaku masyarakat, tanpa harus ada penekanan-penekanan atau tindakan-tindakan yang selama ini dilakukan,” tandasnya.