Dikutip dari beritasatu.com, Selasa , berdasarkan laporan itu lebih dari 92.000 kasus COVID-19 anak dilaporkan pada pekan yang berakhir 21 Juli. Artinya, peningkatan jumlah itu menjadi kenaikan mingguan kedua berturut-turut dari kasus yang dilaporkan.
Selain itu, dalam 4 pekan terakhir lebih dari 311.000 kasus COVID-19 anak telah ditambahkan. Sekitar 6,1 juta kasus yang dilaporkan telah ditambahkan pada tahun 2022.
Di samping itu, AAP menilai ada kebutuhan mendesak untuk mengumpulkan lebih banyak data spesifik usia untuk menilai tingkat keparahan penyakit yang terkait dengan varian baru serta potensi efek jangka panjang.
“Penting untuk mengenali dampak langsung dari pandemi pada kesehatan anak-anak, tetapi yang penting kita perlu mengidentifikasi dan mengatasi dampak jangka panjang pada kesejahteraan fisik, mental, dan sosial dari generasi anak-anak dan remaja ini,” ucap AAP.
