Gelar Pasukan dan Peralatan, Kapolri dan Panglima TNI Ingin KTT G20 Berjalan Sukses

gelar pasukan dan peralatan kapolri dan panglima tni ingin ktt g20 berjalan sukses 51259

Bid TIK Polda Kepri

 – Bali – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri
Agung 2022 dalam rangka pengamanan puncak forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.

“Kita laksanakan pengecekan langsung berbagai macam
peralatan yang kita miliki sehingga masing-masing tentunya memiliki kesiapan
terkait dengan pelaksanaan tugasnya, mulai dari kondisi normal sampai dengan
kondisi kontijensi, mulai dari pengamanan rolakir sampai apabila ada
permasalahan baik unjuk rasa, ada ancaman bom dan juga bagaimana kita melakukan
evakuasi serta kesiapan sarana dan prasarana lainnya apabila diperlukan,” ungkap
Kapolri.

Baca Juga : 

Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat
masuk lewat bandara atau pelabuhan. Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus
yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition, dimana hal tersebut
bisa memonitor data orang-orang yang dalam tanda kutip mendapatkan pengawasan,
baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

“Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target
tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unras sampai melakukan
serangan-serangan yang bersifat teroris.” jelasnya.

Sementara itu, Panglima TNI menyampaikan bahwa tim gabungan
terpadu pengamanan KTT G20 ini adalah sebanyak 18.030. Dari Polri, ada sekitar
262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP. Selain perbantuan anggota
Polri untuk pengamanan, Panglima TNI melihat banyak aset Polri yang nanti bisa
diintegrasikan dalam proses pengamanan, semisal kendaraan dan tim penjinak
serta kendaraan dan tim kendaraan lapis baja.

“Ini kan sangat berguna apabila dari VVIP karena ada
insiden yang membutuhkan kehadiran kendaraan lapis baja perlu kita evakuasi.
Kami sendiri menggelar 26 kendaraan lapis baja tapi tadi Polri ternyata
memiliki juga sehingga kami miliki tambahan apabila diperlukan,” ujarnya.

Sejauh ini, TNI Secara umum belum ada potensi ancaman yang
signifikan. Namun ia mengakui ada beberapa serangan siber. Namun, pihaknya
sudah berkoordinasi dengan BSSN, BIN dan Polri untuk mengatasinya.

“Kita bersama BSSN, BIN, Polri sudah berkali-kali untuk
mencoba simulasi dan kebetulan ada gangguan yang real dan beneran. Itu justru
membuat kami lebih matang. Serangan itu bagaimana dan seberapa cepat kami
merespons itu juga sebetulnya membuat kami siap. Tapi kami tetap mengimbau
masyarakat Indonesia untuk membantu seandainya mereka yang punya skill dan
kemampuan juga melihat adanya percobaan gangguan terhadap jaringan siber,”
ujarnya.

Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan yang terpenting para
kepala negara dan delegasi yang hadir dalam KTT G20 bisa merasa nyaman dan
aman. Sehingga pelaksanaan KTT G20 yang dilaksanakan pemerintah dapat berjalan
sukses.