Arab Saudi sepakat menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Kedua negara
ini berkomitmen memperkuat kerja sama pendidikan melalui pertukaran
pelajar antar institusi kedua angkatan bersenjata.
“Terima kasih atas kunjungan Menteri Pertahanan Saudi Arabia
Pangeran Khalid bin Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia. Kita berharap ke
depannya Kementerian Pertahanan kedua negara dapat meningkatkan kerja sama
pertahanan di bidang pendidikan, pelatihan dan lainnya,” ujar Menteri
Pertahanan RI Prabowo, Rabu .
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo juga menyampaikan
keyakinannya bahwa Arab Saudi dapat mewujudkan Visi 2030. Ia berharap industri
pertahanan Indonesia dapat menjadi bagian dari visi tersebut.
“Kami harapkan hubungan di bidang pertahanan antara kedua
negara semakin kuat dan berkembang pesat,” tutur Menhan Prabowo.
Sementara itu, Menhan Saudi Pangeran Khalid mengutarakan,
bahwa hubungan bilateral ini merupakan kelanjutan dari hubungan strategis yang
kuat.
“Dan ini perlu terus ditingkatkan demi kepentingan
bersama serta untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Saya
sangat menghargai atas ketulusan dan penyambutan yang hangat serta diskusi yang
produktif,” jelas Menhan Saudi Pangeran Khalid.
Dalam pertemuan itu delegasi Arab Saudi menerima paparan
pembahasan industri pertahanan Indonesia. Paparan dilakukan oleh Direktur Utama
PT LEN Industri, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT
Dahana.
Hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Arab
Saudi telah berlangsung cukup lama. Hal ini ditandai dengan Penandatanganan
Defence Cooperation Agreement (DCA) antara kedua negara pada tanggal 23 Januari
2014 di Jakarta.
Perjanjian ini juga telah diratifikasi oleh DPR RI yang
tertuang dalam UU Nomor 10 Tahun 2018. Kunjungan resmi ini menjadi momen
bersejarah yang diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama
pertahanan RI dan Arab Saudi.