wortel pertama kali ditemukan oleh petani wortel asal California, Mike Yurosek.
Ciptaannya tersebut membuat penampilan baby carrot jauh lebih menarik.
Karenanya, banyak restoran bintang lima yang lebih memilih
menggunakan baby carrot untuk hidangan. Namun, belakangan ramai dibahas di
TikTok bahwa baby carrot tidak seindah tampilannya.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis , berikut 5
sisi gelap dari baby carrot.
1. Bukan ‘Baby’ Carrot Sesungguhnya
Dilansir dari Delish, Kamis , baby carrot bukanlah
‘baby’ yang sesungguhnya. Faktanya, sebagian besar wortel yang dijual sebagai
baby carrot hanyalah wortel biasa.
Wortel tersebut dipotong menjadi potongan yang lebih kecil,
sehingga terlihat seperti baby carrot. Kemudian dipoles hingga ukurannya sama.
Meski begitu, ada juga sebagian baby carrot yang diproduksi
dengan cara mencabut wortel yang masih kecil agar ukurannya tetap kecil,
sehingga bisa disebut baby carrot.
2. Hanya untuk Kecantikan Semata
Baby carrot biasanya digunakan hanya untuk sebuah penampilan
makanan. Karenanya sebuah industri pasti melakukan penyortiran untuk
mendapatkan bentuk baby carrot yang sempurna.
Wortel yang terlalu gemuk atau kurang lurus dianggap tidak
layak dan dibuang untuk dijadikan jus atau pakan ternak. Bahkan, ada industri
yang sampai menggunakan zat kimia.
Dilansir dari Food Network, Jumat , zat kimia yang
biasa digunakan adalah klorin. Wortel dicelupkan ke klorin untuk mendapatkan
tekstur dan warna yang cantik.
3. Rasanya sama Seperti Wortel Biasa
Memiliki ukuran yang lebih mungil tidak membuat baby carrot
punya rasa yang berbeda dari wortel biasa. Karena pada umumnya, baby carrot
adalah wortel biasa.
Bahkan, karena banyak industri wortel yang merendam baby
carrot pada klorin menyebabkan baby carrot berbahaya untuk dikonsumsi.
4. Nutrisi Baby Carrot
Wortel biasa melewati proses yang panjang untuk bisa menjadi
baby carrot. Mulai dari penyortiran, pengamplasan, hingga pengelupasan.
Proses tersebut membuat sebagian nutrisinya hilang. Satu
wortel berukuran sedang hanya menyediakan 5 kalori dan 1 gram karbohidrat,
serta bebas lemak dan kolesterol.
Sementara untuk vitamin A-nya masih terjaga baik. Satu
wortel berukuran kecil umumnya menyediakan 30 persen vitamin A dari jumlah
harian yang direkomendasikan.
5. Harganya Lebih Mahal
Meskipun memiliki rasa yang sama dengan wortel biasa, tetapi
harga baby carrot jauh lebih mahal. Rata-rata toko membanderol 500 gram wortel
biasa sekitar Rp 16 ribu.
Berbeda dengan 500 gram baby carrot yang dibanderol sekitar
Rp 23 ribu. Di Indonesia sendiri, di situs belanja online, 250 gram baby carrot
harganya rata-rata Rp 9.500.