Bid TIK Polda Kepri – Jakarta. DKI Jakarta sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung pada 5-7 September 2023,
memiliki sederet destinasi wisata yang dapat dikunjungi. Bukan itu saja, produk
ekonomi kreatif seperti jajanan pasar khas Jakarta juga banyak tersedia dan
direkomendasikan patut dijajal oleh para delegasi.
Memanfaatkan momentum itu, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan rekomendasi sejumlah jajanan
pasar yang bisa dicicipi oleh para delegasi di sela-sela atau selama menghadiri
KTT ASEAN di Jakarta.
Kuliner khas Betawi dengan berbagai jenis penganan menggoda
selera mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup termasuk jajanan
pasar. Disebut jajanan pasar karena biasanya camilan tradisional Betawi ini
mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional di Jakarta.
Seiring berkembangnya waktu, jajanan pasar naik kelas
merambah mal-mal atau pusat perbelanjaan modern.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Senin
mengatakan kuliner Betawi memiliki cita rasa otentik dan unik yang diturunkan
dari generasi ke generasi.
“Saya berharap di sela-sela rangkaian agenda pertemuan,
para delegasi KTT ASEAN menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner khas Betawi
agar kunjungan kerja ke Indonesia khususnya Jakarta lebih berkesan,” ujar Sandiaga.
Berikut jajanan pasar khas Jakarta yang wajib dicicipi para
delegasi KTT ASEAN 2023:
Kerak Telor
Siapa yang tak kenal kuliner satu ini? Siapa pun yang
berkunjung ke Jakarta pasti mudah sekali menemukan jajanan khas Betawi
legendaris yang bercita rasa gurih, tekstur dalamnya lembut dan luarnya garing
ini. Sangat cocok untuk dijadikan sebagai selingan sambil menyeruput kopi atau
teh hangat di sore hari.
Kenikmatan ini berasal dari bahan-bahan yang digunakan. Di mana telur bebek dicampurkan dengan
beras ketan putih, bawang goreng, dan ebi yang sudah disangrai. Lalu
ditambahkan bumbu yang telah dihaluskan berupa cabai merah, kencur, jahe,
serundeng, merica, garam, dan gula.
Cara memasaknya pun unik yakni ketika adonan kerak telor
sudah setengah matang, wajan yang digunakan kemudian diarahkan ke arang. Posisi
ini akan dibiarkan hingga kerak telor benar-benar matang.
Selendang Mayang
Selendang mayang merupakan salah satu jajanan khas Betawi
yang sangat populer. Berbahan dasar tepung beras yang ditambahkan pewarna makanan warna-warni
(biasanya hijau, merah, dan putih) dipadukan dengan sirop, santan, dan es.
Hidangan ini memiliki cita rasa manis, gurih, dingin, dan segar. Tak ayal
menjadikan selendang mayang sebagai hidangan penutup yang sempurna.
Bir Pletok
Bir pletok telah melekat dan menjadi salah satu ikon
kebudayaan tradisional Betawi selain ondel-ondel. Meskipun disematkan kata
“bir” dalam minuman ini, tapi sama sekali tidak mengandung alkohol. Justru
bir pletok menjadi minuman yang mampu menghangatkan dan menyegarkan tubuh
karena terbuat dari godokan rempah-rempah pilihan.
Mulai dari kayu secang, kayu manis, jahe, sereh, jahe merah,
kunyit, lada hitam, daun pandan, biji pala, daun jeruk, kembang lawang,
kapulaga, serta cengkeh. Kemudian ditambahkan gula dan garam agar rasanya lebih
nikmat.
Kue Cincin
Sesuai dengan namanya, kue ini berbentuk seperti cincin yang
berwarna kecokelatan karena berasal dari gula merah. Masyarakat Betawi biasanya
menghadirkan kue cincin pada acara-acara khusus seperti pernikahan dan sunatan.
Selain gula merah, bahan yang digunakan ialah tepung beras dan kelapa sangrai.
Kembang Goyang
Tidak hanya kue cincin, kembang goyang pun kerap kali
ditemui ketika hajatan masyarakat Betawi. Nama “kembang goyang”
diambil dari bentuknya yang memang menyerupai sebuah kembang dan teknik
pembuatannya pun digoyang-goyangkan hingga adonan terlepas dari cetakan.
Berbahan dasar sederhana hanya dengan tepung beras yang
diberi garam dan gula kemudian digoreng hingga kering dan dipercantik dengan
taburan wijen. Dapat menghasilkan cita rasa yang gurih dan manis.
Talam Pandan
Talam pandan merupakan kue khas tradisional Betawi yang
sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Rasanya yang lezat dan tampilannya
yang cantik membuatnya menjadi kesukaan banyak orang.
Kue ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang mirip dengan
bunga teratai dengan dua lapisan berbeda. Lapisan bawahnya biasanya terbuat
dari adonan beras ketan yang putih dan kenyal. Sementara lapisan atasnya
terbuat dari adonan berwarna hijau dari tepung beras, gula, santan, dan daun
pandan.
Untuk mempercantik tampilan, sering kali kue talam diberi
hiasan seperti potongan daun pandan, kelapa parut atau wijen di atasnya.
Putu Mayang
Putu mayang adalah camilan tradisional Betawi yang terbuat
dari tepung beras dan santan kelapa. Rupanya seperti mi yang dibentuk bulat.
Biasanya putu mayang dihidangkan dengan gula merah cair yang kental sehingga
memberikan rasa manis khas yang sangat gurih.