SMAN 2 Taruna Bhayangkara diresmikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta Karo-Karo, S.I.K., S.H., M.H., didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, serta pejabat terkait dari Pemprov Jatim dan Polda Jatim.
Selain peresmian, juga dilakukan pembaretan bagi para taruna baru angkatan 2021. “Harusnya peresmian dan pembaretan ini dilakukan kemarin, tapi saya minta diundur satu hari agar bertepatan dengan Hari Bela Negara yang jatuh hari ini,” jelas Gubernur Jatim, Minggu (19/12).
“Setiap lembaga pendidikan harus ada ruh bela negara di dalamnya. Tidak hanya penguatan di bidang karakter tapi juga harus bela negara. Bela negara harus terbangun dalam profesi apapun, kapanpun, dan di manapun,” ungkap Kapolda Jatim
.
Itulah salah satu tujuan didirikannya SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi. Selain pendidikan formal, siswa-siswa di sekolah berbasis taruna mendapat pendidikan kesamaptaan.
Kapolda Jatim menambahkan, keberadaan SMAN 2 Taruna Bhayangkara ini berkat kerjasama antara Kepolisian, Pemerintah Provinsi dan Daerah. Menurutnya, di kurikulum SMAN 2 Taruna Bhayangkara selain pendidikan formal juga mendapat wawasan bela negara dan hal-hal terkait spesifik dengan kepolisian.
“Polda akan mendukung keberlangsungan pendidikan di sekolah ini, dengan menyiapkan pejabat utama untuk mendidik dan lainnya,” ungkap Kapolda Jatim.
Kapolda Jatim mengatakan, keberadaan sekolah ini merupakan kebanggaan bagi Kepolisian. Di tengah kebutuhan kehadiran kepolisian pada masyarakat, pembinaan-pembinaan dan pengawasan harus diperkuat, di sinilah peran penting dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara untuk membentuk karakter Polri apabila nanti mereka memilih untuk menjadi anggota Polri.
“Sinergitas pemerintah daerah dan kepolisian tidak hanya dalam hal Kamtibmas saja, tapi juga pembentukan SDM,” jelas Kapolda Jatim.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, SMAN 2 Genteng ditetapkan sebagai SMA Taruna Bhayangkara pada 2019, dengan ditandai MoU antara Gubernur Jawa Timur dan Asisten Kapolri Bidang SDM.
Pada tahun pelajaran 2019-2020 SMAN 2 Taruna Bhayangkara mulai menerima taruna baru. Hingga saat ini telah terdapat 670 taruna mulai kelas 10 hingga 12 mengikuti pendidikan boarding school yang tinggal di asrama.
Untuk menjadi taruna SMAN 2 Taruna Bhayangkara ini, tidak mudah. Calon taruna harus mengikuti serangkaian tes, mulai administratif, kesehatan, psikologi, dan potensi akademik. Setelah diterima mereka mengikuti pembelajaran basis selama tiga bulan yang terdiri dari pembelajaran ketarunaan dan karakter. Setelah dinyatakan lulus pembelajaran basis, baru dilakukan pembaretan.
“Pemprov Jatim telah meminta kepada kepala sekolah SMA untuk menambah kurikulum Ketarunaan. Banyuwangi merespon dengan baik. Selain SMA Taruna Bhayangkara ada tiga SMA lainnya yang berbasis Ketarunaan,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Tiga sekolah lainnya tersebut adalah SMAN 1 Giri Taruna Bangsa, SMAN Taruna Santri Darussholah Singojuruh yang berbasis Ketarunaan dan Keislaman, serta SMAN 1 Rogojampi Taruna Budaya.
(fa/bq/hy)