“Operasi ini mengedepankan pendekatan humanis,” jelas Kapolda dalam keterangannya, Rabu (19/1/2022).
Kapolda juga menjelaskan, Operasi Damai Cartenz dimulai bulan Februari sampai dengan Desember 2022. Dalam upaya menangani konflik kekerasan bersenjata, jajaran kepolisian yang bertugas dalam operasi ini telah diberikan instruksi untuk lebih banyak bersikap bertahan daripada melakukan penyerangan atau membalas serangan KKB.
Menurut Kapolda, dalam beberapa kejadian, KKB melakukan penyerangan dan personel kepolisian merespon hingga terjadi kontak senjata yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
“Selama ini kita dalam kasus penembakan selalu aktif merespon. Dalam merespon ini selalu terjadi kontak tembak ini (lebih banyak) sisi negatif, karena (KKB) memanfaatkan momen menjatuhkan pemerintah,” ungkap Kapolda.
Kapolda juga mengatakan saat ini, aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi masih diberlakukan hingga 25 Januari mendatang. Operasi kewilayahan tersebut juga mulai mengedepankan pendekatan persuasif.
“Kita lihat operasi terakhir mengurangi korban masyarakat yang dampaknya ke kegiatan itu, sehingga korban menurun termasuk masyarakat. Dan banyak (KKB) yang kita tangkap,” jelas Jenderal Bintang Dua itu.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2022 itu berharap ke depan banyak anggota KKB yang dapat diedukasi dan mau menyerahkan diri. Sehingga dapat kembali ke lingkungan masyarakat secara normal.Karena dalam operasi ini, kepolisian melibatkan peran aktif tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama untuk membantu pemerintah dan kepolisian-TNI di dalamnya, untuk mendorong percepatan pembangunan menuju kesejahteraan di masing-masing wilayah yang masih terjadi konflik kekerasan bersenjata di Papua.
Operasi Damai Cartenz melanjutkan program yang ada pada Operasi Nemangkawi dengan mengedepankan fungsi Binmas yang diperankan satuan kewilayahan di semua Polres yang melaksanakan program Binmas Noken.