Sedangkan sebelum Operasi Ketupat Semeru 2021 berlangsung ada 688 kejadian laka lantas, 131 meninggal dunia, 21 korban luka berat dan 908 luka ringan serta Rp 859.650.000 kerugian meteriil.
“Anev selama Operasi Ketupat Semeru tercatat 442 kejadian laka lantas, 51 korban meninggal dunia, 31 luka berat, 611 korban luka ringan dan Rp 451.750.000 kerugian materiil,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Perbandingan kejadian laka lantas pada saat Operasi Ketupat Semeru 2020 tercatat 397 kejadian laka lantas, 55 meninggal dunia, 11 luka berat, 530 luka ringan dan Rp 547.820.000 kerugian materiil.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan di tahun 2020 tercatat 589 sepeda motor, 62 mobil penumpang, 51 mobil barang, 2 bus dan 26 non ranmor
Sedangkan pada operasi ketupat semeru 2021 ada 442 kejadian laka lantas, 51 meninggal dunia, 31 luka berat, 611 luka ringan dan Rp 451.750.000 kerugian materiil.
Untuk kendaraan yang terlibat laka lantas tahun 2021 tercatat 629 motor, 61 mobil penumpang, 65 mobil barang, bus nihil, 16 kasus non ranmor.
(bb///)
