4+ Cara Mengatasi Abterai Laptop Rusak

Bid TIK Polda Kepri

Baterai laptop kembung, tiba-tiba mati padahal baru dicharge sebentar, atau bahkan tidak bisa nyala sama sekali? Pasti bikin frustrasi, apalagi kalau lagi deadline kerjaan atau asyik nonton film. Jangan panik dulu! Masalah baterai laptop rusak itu umum kok, dan seringkali bisa diatasi sendiri tanpa harus langsung lari ke tukang servis.

Nah, di artikel ini, kita akan membahas 4+ Cara Mengatasi Baterai Laptop Rusak yang bisa kamu coba di rumah. Kita akan bahas dari yang paling sederhana sampai yang sedikit lebih teknis. Yuk, simak!

Memahami Penyebab Baterai Laptop Rusak

Sebelum masuk ke solusi, penting untuk tahu dulu kenapa sih baterai laptop bisa rusak? Beberapa penyebab umumnya antara lain:

  • Usia: Baterai lithium-ion punya umur pakai. Makin sering dicharge dan dipakai, performanya akan menurun.
  • Panas: Suhu tinggi adalah musuh utama baterai. Laptop yang sering kepanasan bisa mempercepat kerusakan baterai.
  • Cara Pengecasan yang Salah: Sering mengecas sampai 100% lalu membiarkannya terus terhubung ke listrik (overcharging) atau membiarkan baterai benar-benar habis (deep discharge) juga bisa merusak.
  • Kualitas Baterai: Baterai laptop abal-abal atau KW biasanya punya kualitas yang kurang bagus dan lebih rentan rusak.

4+ Cara Mengatasi Baterai Laptop Rusak (Step-by-Step)

Oke, sekarang kita masuk ke solusi! Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah baterai laptop rusak:

1. Kalibrasi Baterai Laptop

Kalibrasi baterai adalah proses mengoptimalkan kemampuan baterai untuk menampilkan informasi yang akurat tentang sisa daya. Ini seperti “melatih” baterai agar bisa memberikan laporan yang benar.

Cara Kalibrasi Baterai Laptop:

  • Lewat BIOS: Beberapa laptop punya fitur kalibrasi baterai di BIOS. Cek manual laptop kamu untuk mencari tahu caranya. Biasanya, kamu harus masuk ke BIOS saat laptop dinyalakan (tekan tombol Del, F2, atau Esc, tergantung merek laptop) dan cari opsi “Battery Calibration”.
  • Manual: Jika tidak ada fitur di BIOS, kamu bisa melakukan kalibrasi manual dengan cara berikut:
    • Charge laptop sampai 100%.
    • Biarkan laptop terhubung ke listrik selama minimal 2 jam setelah mencapai 100%.
    • Cabut charger dan gunakan laptop sampai baterai benar-benar habis dan laptop mati sendiri.
    • Setelah mati, biarkan laptop selama minimal 5 jam sebelum dicharge kembali sampai 100%.

Kalibrasi baterai ini bisa membantu mengatasi masalah baterai yang menunjukkan persentase yang tidak akurat. Misalnya, laptop mati di angka 30% atau tiba-tiba drop dari 50% ke 0%.

2. Update Driver Baterai

Driver baterai adalah software yang memungkinkan sistem operasi berkomunikasi dengan baterai. Driver yang sudah usang atau rusak bisa menyebabkan masalah pada baterai.

Cara Update Driver Baterai:

  • Buka Device Manager (ketik “Device Manager” di search bar Windows).
  • Cari Batteries.
  • Klik kanan pada Microsoft ACPI Compliant Control Method Battery.
  • Pilih Update driver.
  • Pilih Search automatically for drivers.

Windows akan mencari dan menginstal driver terbaru untuk baterai kamu. Jika sudah terinstall, coba uninstall driver tersebut dan restart laptop. Windows biasanya akan otomatis menginstall ulang driver yang diperlukan.

3. Periksa Pengaturan Power Options

Pengaturan power options di Windows bisa mempengaruhi kinerja baterai. Pastikan kamu sudah mengatur power options dengan benar untuk mengoptimalkan penggunaan baterai.

Cara Memeriksa Pengaturan Power Options:

  • Buka Control Panel.
  • Pilih Power Options.
  • Pilih Choose what the power buttons do di sisi kiri.
  • Pastikan pengaturan When I press the power button dan When I press the sleep button sudah sesuai dengan keinginan kamu.
  • Kembali ke halaman Power Options dan pilih Change plan settings di samping plan yang kamu gunakan (Balanced, Power saver, atau High performance).
  • Atur waktu untuk mematikan layar dan menidurkan laptop saat tidak digunakan.

Pastikan kamu memilih plan yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Plan “Power saver” akan menghemat baterai, sementara plan “High performance” akan memberikan kinerja terbaik, tapi dengan mengorbankan daya baterai.

4. Bersihkan Konektor Baterai (Jika Baterai Bisa Dilepas)

Jika laptop kamu menggunakan baterai yang bisa dilepas, coba lepas baterai dan bersihkan konektornya. Debu dan kotoran yang menumpuk di konektor bisa menghambat aliran listrik dan menyebabkan masalah pada baterai.

Cara Membersihkan Konektor Baterai:

  • Matikan laptop dan cabut semua kabel.
  • Lepas baterai dari laptop.
  • Gunakan kain kering dan bersih atau cotton bud untuk membersihkan konektor baterai dan konektor di laptop.
  • Pastikan tidak ada debu atau kotoran yang tersisa.
  • Pasang kembali baterai dan nyalakan laptop.

Penting: Jangan gunakan cairan apapun untuk membersihkan konektor.

5. Cek Kesehatan Baterai dengan Command Prompt

Windows punya fitur tersembunyi yang bisa digunakan untuk menghasilkan laporan tentang kesehatan baterai. Laporan ini bisa memberikan informasi tentang kapasitas baterai, siklus pengisian daya, dan perkiraan masa pakai baterai.

Cara Cek Kesehatan Baterai dengan Command Prompt:

  • Buka Command Prompt sebagai administrator (ketik “cmd” di search bar Windows, klik kanan pada “Command Prompt” dan pilih “Run as administrator”).
  • Ketik perintah berikut dan tekan Enter: powercfg /batteryreport
  • Windows akan menghasilkan laporan baterai dalam format HTML dan menyimpannya di folder yang ditentukan (biasanya di C:WindowsSystem32).
  • Buka file HTML tersebut dengan browser web untuk melihat laporan.

Perhatikan bagian “Battery Capacity History” dan “Battery Life Estimates” untuk mengetahui kondisi baterai kamu. Jika kapasitas baterai sudah jauh menurun dibandingkan kapasitas desain, kemungkinan besar baterai memang sudah waktunya diganti.

6. Pertimbangkan Mengganti Baterai Laptop

Jika semua cara di atas sudah dicoba dan baterai laptop masih bermasalah, kemungkinan besar baterai memang sudah rusak dan perlu diganti. Kamu bisa membeli baterai pengganti secara online atau di toko komputer. Pastikan kamu membeli baterai yang sesuai dengan merek dan model laptop kamu.

Tips Membeli Baterai Laptop Pengganti:

  • Beli dari Penjual Terpercaya: Hindari membeli baterai abal-abal atau KW yang kualitasnya diragukan.
  • Perhatikan Spesifikasi Baterai: Pastikan spesifikasi baterai (voltase dan kapasitas) sesuai dengan baterai asli laptop kamu.
  • Cek Garansi: Pilih baterai yang memiliki garansi untuk melindungi kamu jika terjadi masalah.

Kesimpulan

Mengatasi baterai laptop rusak memang bisa jadi tantangan, tapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu punya peluang besar untuk memperbaikinya sendiri. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga suhu laptop tetap stabil, hindari overcharging dan deep discharge, dan gunakan baterai yang berkualitas.

Punya pengalaman lain dalam mengatasi masalah baterai laptop? Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar!

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Kenapa baterai laptop saya cepat habis padahal baru dicharge?

Beberapa faktor bisa menyebabkan baterai laptop cepat habis, seperti usia baterai yang sudah tua, penggunaan aplikasi yang berat, pengaturan power options yang tidak tepat, atau adanya malware yang berjalan di latar belakang. Coba lakukan kalibrasi baterai, update driver, dan periksa pengaturan power options.

2. Apakah aman menggunakan laptop sambil dicharge?

Sebenarnya aman-aman saja menggunakan laptop sambil dicharge, tapi sebaiknya hindari melakukan aktivitas berat seperti bermain game atau rendering video saat sedang dicharge. Panas berlebih bisa mempercepat kerusakan baterai.

3. Berapa lama umur pakai baterai laptop?

Umur pakai baterai laptop bervariasi tergantung pada merek, model, dan cara penggunaan. Secara umum, baterai laptop bisa bertahan antara 300-500 siklus pengisian daya. Jika kamu mengisi daya laptop setiap hari, baterai bisa bertahan sekitar 1-2 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *