Overview
DHCP (Dynamic Host Control Protocol) menyediakan konfigurasi parameter TCP/IP kepada host atau client. Sederhananya adalah DHCP Server akan menyediakan IP Address kepada client, sehingga client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Statik. Bayangkan jika terdapat lebih dari 500 client PC dan harus melakukan konfigurasi IP secara manual. Untuk referensi dan teori mengenai DHCP lebih detail dapat pembaca cari di buku-buku maupun di internet. Pada tulisan ini, penulis menyajikan praktik dan konsep sederhana mengenai konfigurasi DHCP.
Praktik DHCP

DHCP(config)# int g0/0
DHCP(config-if)# ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
DHCP(config-if)# no sh
DHCP(config)# ip dhcp pool LAN
DHCP(dhcp-config)# network 192.168.1.0 255.255.255.0
DHCP(dhcp-config)# default-router 192.168.1.1
DHCP(dhcp-config)# dns-server 8.8.8.8
Kemudian lakukan konfigurasi pada PC yang menjadi DHCP Client untuk mendapatkan IP Address secara dinamis. Jika PC sudah mendapatka IP dari DHCP Server, maka konfigurasi DHCP berhasil dilakukan. Kemudian lakukan tes ping dari PC ke Router.
Untuk melihat lease IP yang sudah terpakai:
DHCP# show ip dhcp binding
DHCP Relay

Mengacu pada gambar di atas, maka R2 akan dijadikan sebagai DHCP Relay. DHCP Server terdapat pada R1. Jadi network 20.20.20.0/24 dan 30.30.30.0/24 akan melakukan request DHCP pada R1.
R1(config)# ip dhcp pool LAN20
R1(dhcp-config)# network 20.20.20.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)# default-router 20.20.20.1
R1(dhcp-config)# dns-server 8.8.8.8
R1(config)# ip dhcp pool LAN30
R1(dhcp-config)# network 30.30.30.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)# default-router 30.30.30.1
R1(dhcp-config)# dns-server 8.8.8.8
R1(config)# ip dhcp excluded-address 20.20.20.1
R1(config)# ip dhcp excluded-address 30.30.30.1
R2(config)# int g0/1
R2(config-if)# ip address 20.20.20.1 255.255.255.0
R2(config-if)# ip helper-address 10.10.10.1
R2(config)# int g0/2
R2(config-if)# ip address 30.30.30.1 255.255.255.0
R2(config-if)# ip helper-address 10.10.10.1
Perintah ip helper-address di atas akan berfungsi mem-forward request DHCP yang dilakukan oleh client. Jadi semua client atau PC yang melakukan request DHCP akan diteruskan ke IP 10.10.10.1 yang berada pada R1.
Jangan lupa untuk mengatur IP Address pada masing-masing router. Dan juga lakukan konfigurasi routing agar semua network dapat terhubung sehingga DHCP Relay dapat dijalankan. Untuk protokol routing dapat menggunakan protokol routing statis maupu dinamis.
Contoh protokol routing yang digunakan pada topologi tersebut adalah OSPF.
R1(config)# router ospf 1
R1(config-router)# router-id 1.1.1.1
R1(config-router)# network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
R2(config)# router ospf 1
R2(config-router)# router-id 2.2.2.2
R2(config-router)# network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)# network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)# network 30.30.30.0 0.0.0.255 area 0
Kemudian coba lakukan konfigurasi DHCP pada masing-masing PC. Jika PC mendapatkan IP secara otomatis sesuai dengan network nya, maka DHCP Relay sudah berhasil dijalankan.
LANJUTKAN BACA MATERI LENGKAP